MEMANDIKAN PUSAKA
Memandikan pusaka, biasanya hanya dengan air dan kembang seiaman. Sedangkan mewarangi keris. adalah merendam bilah keris dalam larutan kliusus warangan agar pamor muncul. Bilah kerisyangmau diwarangi. pertama-tama harus "dipuUhkan" dulu dengan jalan dibersihkan dan dislkat dengan air jeruk serta sabun (dulu dipakai juga kelerak). Setelah bltah menjadi putih dan bebas karat, barulah Man direndam dalam larutan warangan yang dituang dl blandongan (tempat mewarangi keris dan kayu, atau boleh juga pralon talang). Tentu sa/a, mewarangi ada "Hmu'nya tersendiri, yang hanya dikuasai ofeh ahli mewarangi. Silahkan. percayakan bilah Anda untuk diwarangi oteh ahiinya, Salah-salah, bilah keris Anda malah rusak Jika sembarangan diwarangi. alau terlalu sering diwarangi. Kens cukup diwarangi lima atau sepuluh tahun sekali. bila pertu. Dan jangan lupa bilah keris diminyaki dengan minyak keris, yang biasanya dibumbui aroma pilihan menurut selera pemilik keris.
MENGELUARKAN KERIS DAR1 WARANGKA
Intinya, menghormati benda pusaka. Boleh Anda lakukan boleh tidak. Itulah cara yang biasa dilakukan kaiangan perkerisan, untuk juga menghormat pemilik keris pusaka yang Anda buka. Tentunya, pemilik pun akan tersanjung puia. jika keris miliknya dihormati. Tenlang kenapa mesti ditarik ke sisi kanan tellnga, anggap saja itu sebagai cara yang khas dilakukan oleh kaiangan perkerisan. Seperti halnya militer yang menarik tangan kanannya. dart member) hormat di depan wajah, apabila bertemu sesama militer atau atasannya.
KERIS BISA BERDIRI
Salah satu keistimewaan keris, meski bentuk bilahnya asimetris. la memihki keseimbangan. Salah satu buktinya, bisa diberdirikan di atas warangka meski jika dilihat. posisinya condong. Jadi, kens berdiri bukan karena kerisnya sakti.Itu semata-mata keseimbangan. Memang tidak semua keris bisa diperiakukan seperti itu. apalagi keris-keris yang berharga. Salah-salah. jika terjatuh karena coba-coba diberdirikan malah rusak. Kan sayang.
KENA WARANGAN
Warangan, pada hakikatnya adalah racun. Berbahaya apabila tertusuk atau tergores keris yang sudah diwarangi. Cairan warangan yang pekat, jika Anda pegang, akan memmbulkan kulli gatal-gatal. Warangan memang bersifat korosif, danabrasif. Meski memperindah bilah keris sahingga gurat-gurat pamomya muncul. warangan juga "memakan" bilah. Maka, keris yang terlalu sering diwarangi akan semakin keropos. Warangan yang kering di bilah, tidak begitu membuat kulit gatal. Apalagi kalau sudah diminyaki dengan minyak kens. Minyak keris, juga melindungi bilah terhadap karat.
KEGUNAAN KERIS
Sebagai awal dapat diketahui bah-wa salah satu kegunaan kens untuk ke-lengkapan pakaian tradisional, baik bagl suku bangsa Jawa maupun suku bang-sa lainnya di Indonesia dan beberapa Negara Asia Tenggara. Jaman sekarang ini, keris dipakai terutama pada acara-acara pemikahan.
Keris dalam budaya Jawa dan beberapa suku bangsa Indonesia lainnya, juga dapat berlaku sebagai duta atau utusan pribadi Misalnya seorang utu-san raja baru di anggap resmi bilamana utusan itu membawa keris tertentu dari rajanya. Seiaku utusan pribadlm keris juga dapat mewakill seseoirang pria pada waktu memmang seorang gtadis, dan mewakill dinnya di pelaminan pada saat pemikahan.
Sebagai ikatan kekeluargaan, dalam tradisi Jawa sebllah kens kadang-kadang diberikan oleh seorang mer-tuan kepada menantu leiakmya. Kens yang demikian disebut cunduk ulel atau kancing gelung. Sabenarnya masih banyak lagi fungsl keris dalam budaya dan tradisi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar